TETAP MEMANDANG KEPADA YESUS

Sekolah Sabat
Senin, 23 Desember 2024

TETAP MEMANDANG KEPADA YESUS

Bacalah Yohanes 21: 20-22. Pertanyaan apakah yang membawa Petrus ke jalan yang salah? Bagaimanakah Yesus meluruskan jalan itu?

 
Yesus baru saja memulihkan Petrus ke dalam pelayanan dan berkata kepadanya, "Ikutlah Aku" (Yoh. 21: 19). Mungkin ini adalah mengikuti Yesus secara fisik di pantai. Dan karena Petrus menoleh dan melihat Yohanes mengikuti Yesus juga, dan ia bertanya tentang Yohanes. "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?" (Yoh. 21: 21).
 
Ketika memulihkan Petrus ke dalam pelayanan, Yesus telah menubuatkan cara kematian Petrus (Yoh. 21: 18). Tampaknya Petrus juga ingin tahu tentang kematian Yohanes. Yesus mengalihkan perhatian Petrus untuk mengikut Dia, bukan mengkhawatirkan apa yang akan terjadi pada murid yang lain.
 
Bacalah Yohanes 21: 23-25. Bagaimanakah pernyataan Yesus dapat disalahpahami? Bagaimanakah Rasul Yohanes mengoreksi kesalahpahaman itu?
 
Banyak orang salah mengerti apa yang Yesus maksudkan ketika Ia berkata, "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tanggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku" (Yoh. 21: 22). Mereka mengira itu berarti Yesus akan datang kembali sebelum Yohanes meninggal. Seiring berjalannya waktu dan Yohanes semakin tua, akan menjadi sebuah krisis jika ia mati dan Yesus tidak datang kembali. Yohanes mengoreksi kesalahpahaman ini dengan menunjukkan bahwa ini adalah kehendak Yesus, bukan nubuat tentang apa yang akan terjadi.
 
Gagasan untuk berfokus pada Yesus, dan bukannya pada orang lain, adalah petunjuk yang kuat untuk pelajaran pekan ini. Yesus, dan hanya Yesus, adalah Juruselamat kita. Orang-orang pasti akan mengecewakanmu, bahkan mungkin menyakitimu.
 
Kebenaran-kebenaran yang dibahas pada hari Selasa sampai Kamis akan mengangkat tema tentang memahami Firman Tuhan, dengan tujuan untuk mengenal dan mengikut Yesus, yang seharusnya menjadi Guru dan Penuntun kita terlepas dari bantuan, nasihat, dan bimbingan yang diberikan orang lain kepada kita.
 
Seberapa sering orang lain, yang mungkin engkau jadikan panutan, mengecewakanmu? Pelajaran apakah, betapa pun sulitnya, yang engkau pelajari dari pengalaman tersebut?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENJADIKAN ALLAH YANG PERTAMA

MENJADIKAN ALLAH YANG PERTAMA

MENJADIKAN ALLAH YANG PERTAMA