PENDALAMAN
Sekolah Sabat
Jumat, 27 Desember 2024
PENDALAMAN
Pendalaman: Perspektif Tuhan sangat berbeda dengan perspektif manusia. Allah membagikan perspektif-Nya kepada kita melalui Firman-Nya, Kitab Suci, di bawah kuasa Roh Kudus. Adalah pilihan kita apakah kita ingin berjalan dalam kegelapan atau menerima terang yang datang dari Yesus Kristus seperti yang dinyatakan dalam Firman-Nya.
Yang tidak terpisahkan dari pilihan ini adalah penyerahan diri kita secara pribadi kepada Yesus Kristus, Putra Allah dan Penebus manusia. Melalui kuasa Roh Kudus, Allah Bapa telah menyatakan kepada kita-dalam kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus-kedalaman kasih-Nya. Dan kita tahu tentang Yesus karena kehidupan, kematian, dan kebangkitan-Nya telah dicatat dalam Firman Allah.
"Malaikat-malaikat Allah selalu mondar-mandir dari bumi ke surga, dan dari surga ke bumi. Segala mukjizat Kristus bagi orang-orang yang teraniaya dan menderita diadakan oleh kuasa Allah dengan perantaraan malaikat-malaikat. Maka oleh Kristus, dengan perantaraan pesuruh-pesuruh semawi-Nya, setiap berkat datang dari Allah kepada kita. Dalam mengambil sifat manusia atas diriNya, Juruselamat kita mempersatukan kepentingan-Nya dengan kepentingan putra-putri Adam yang telah berdosa, sementara oleh Keilahian-Nya Ia berpegang teguh kepada takhta Allah. Demikianlah Kristus menjadi alat perhubungan manusia dengan Allah, dan Allah dengan manusia"-Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 5, hlm. 143.
Pertanyaan-Pertanyaan untuk diskusi:
1. Dari semua kisah dalam kitab Yohanes, kisah manakah yang paling jelas menunjukkan kasih dan karakter Allah kepadamu? Bagikanlah kepada UKSS Anda mengapa engkau menemukan kisah itu begitu menarik.
2. Secara praktis, bagaimanakah seharusnya seseorang melakukan pencarian kebenaran?
3. Mengapa biasanya sulit untuk mengesampingkan diri kita sendiri sebagai penilai kebenaran? Dapatkah kita sepenuhnya melakukannya, atau akankah kemanusiaan kita, pada tingkat tertentu, masih memengaruhi cara kita memandang Kitab Suci? Mengapa kita harus menyadari fakta ini, dan bagaimanakah kerendahan hati dapat menolong kita untuk menyerahkan prasangka-prasangka kita kepada Firman Allah?
4. Sejarah Kekristenan Barat dipenuhi dengan contoh-contoh yang mengerikan tentang apa yang terjadi ketika Firman Allah tunduk pada politik dan prasangka manusia. Apa sajakah contoh-contoh tersebut, dan pelajaran apakah yang dapat kita pelajari dari contoh-contoh tersebut pada masa kini tentang betapa berbahayanya ketika perspektif manusia menjadi filter yang dominan untuk "menafsirkan" Kitab Suci?
5. Ringkaskanlah dengan kata-katamu sendiri gambaran besar dari Injil Yohanes. Apakah pesan utamanya bagi kita saat ini?
Komentar
Posting Komentar