DARI DIA, OLEH DIA DAN KEPADA DIA
Bacaan Persembahan
Sabat, 28 Desember 2024
Judul: "DARI DIA, OLEH DIA DAN KEPADA DIA"
Roma 11:36 (TB2)
"Sebab, segala sesuatu adalah dari Dia, oleh Dia dan kepada Dia. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin."
Ini adalah salah satu poin terpenting dalam surat rasul Paulus kepada jemaat di Roma. Sang rasul akan melakukan transisi dalam penekanan yang disajikan dalam surat itu. Dari pasal 1 sampai pasal 11, rasul Paulus menunjukkan, langkah demi langkah, bagaimana manusia dibenarkan di hadapan Allah. Namun, mulai pasal 12, dia melanjutkan dengan menjelaskan implikasi praktis Injil bagi kehidupan umat Kristen. Dalam ayat ini, rasul Paulus menyajikan tiga langkah menuju peribadatan sejati.
1. Poin pertama, rasul Paulus mengatakan bahwa "segala sesuatu adalah milik-Nya.”
Kita hanya akan sampai pada ibadah yang sejati dengan pemahaman ini.
Kebenaran ini disajikan dalam ayat pertama dari Alkitab. Ketika kita membaca, "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi," (Kejadian 1:1), biasanya kita berpikir bahwa informasi pertama yang kita miliki tentang Allah dalam ayat ini adalah bahwa Dia adalah Sang Pencipta. Namun, informasi pertama adalah "pada mulanya".
Ini berarti bahwa, meskipun Tuhan hadir pada saat Penciptaan itu, Dia sudah ada sebelum permulaan itu. Dia berada di belakang prinsip ini; Dia ada sebelum prinsip ini. Dia tidak membutuhkan apa pun dari Anda, karena Dia sudah ada tanpa keberadaan manusia.
2. Rasul Paulus kemudian menyampaikan poin kedua dari ibadah yang benar, yaitu, "segala sesuatu melalui Dia."
Dengan kata lain, apa yang datang ke tanganmu bukan karena kekuatan, hikmat dan kemampuanmu, melainkan pemeliharaan Tuhan, yang bekerja di dalam dirimu dan memberimu kekuatan, hikmat, dan kemampuan.
Agar Anda memahami poin kedua ini, Anda perlu menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Apakah Anda sampai pada poin ini oleh diri Anda sendiri?
• Apakah Anda seperti Sekarang karena diri Anda sendiri?
• Apakah Anda memiliki apa yang Anda miliki dengan kemampuan Anda sendiri?
Semua kebaikan yang kita miliki dan keberadaan kita berasal dari tangan kasih Allah.
3. Poin terakhir adalah: "Bagi Dialah segala sesuatu."
Kesulitan terbesar kita adalah mengambil langkah ketiga dan menyadari bahwa semua yang kita miliki dan keberadaan kita harus berada dalam kendali Tuhan dan tujuan-Nya. Kita bahkan dapat secara mental mengakui bahwa segala sesuatu adalah milik-Nya dan untuk Dia, tetapi kita harus bertindak dengan setia untuk menunjukkan bahwa segalanya adalah untuk Dia.
Panggilan:
Seperti rasul Paulus, hari ini kita harus mengungkapkan lagu pujian kepada Tuhan dan mengucapkan dengan kata-kata dan tindakan kita: “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, oleh Dia dan kepada Dia!”
Komentar
Posting Komentar