MENOLAK SUMBER KEHIDUPAN
Sekolah Sabat
Kamis, 28 November 2024
MENOLAK SUMBER KEHIDUPAN
Beberapa kisah yang paling menyedihkan di dalam Kitab Suci terjadi di dalam Injil Yohanes. "Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. [Terang] itu telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya tetapi dunia tidak mengenal-Nya. la datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya" (Yoh. 1: 5, 10, 11). "AKU" ditolak oleh banyak orang dari umat-Nya sendiri.
Tidak heran jika Paulus kemudian memperingatkan, "Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu" (Ibr. 10: 35). Seperti yang telah kita lihat berulang kali, Kristus ditolak karena orang-orang tidak menerima Firman-Nya.
"Cara berpikir humanistis kontemporer dimulai dengan keraguan. Orang mempertanyakan segala sesuatu untuk menentukan apa itu kebenaran. Apa yang bertahan dari pengujian lanjutan, mereka terima sebagai pengetahuan yang kokoh, merupakan sesuatu yang menjadi dasar iman seseorang. Beberapa orang menerapkan metode yang sama terhadap Kitab Suci, mempertanyakan segala sesuatu dari sudut pandang ilmiah, historis, psikologis, filosofis, arkeologis, atau geologis untuk menentukan apa yang merupakan kebenaran dalam kitab Suci. Metode ini sendiri dimulai dengan dan dibangun di atas keraguan akan kebenaran Kitab Suci. Kristus bertanya, 'Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?' (Luk. 18; 8)"-E. Edward Zinke dan Roland Hegstad, The Certainty of the Second Coming, (Hagerstown, MD: Review and Herald Publishing Association, 2000) hlm. 96.
Bacalah Bilangan 13: 23-33. Apakah yang membuat perbedaan antara dua laporan yang dibawa pulang oleh para mata-mata tentang Kanaan?
Dosa orang Ibrani ketika mereka berada di Kadesh-Barnea adalah meragukan Firman Tuhan. Allah telah meminta mereka untuk pergi dan menduduki negeri itu. Dua belas orang mata-mata dikirim ke Kanaan untuk mengintai negeri itu. Mereka kembali dengan dua laporan. Mayoritas memberikan laporan yang negatif. Ada raksasa di negeri itu, kota-kota bertembok, senjata yang belum pernah kami lihat sebelumnya, dan tentara yang terlatih. Sebaliknya, kami telah menjadi budak di tanah Mesir dengan sedikit pengalaman militer. Sepuluh mata-mata memilih tidak, berdasarkan bukti-bukti yang sangat banyak dari sudut pandang manusia. Dua mata-mata memilih ya, berdasarkan iman mereka pada kuasa Firman Tuhan yang luar biasa.
Bagaimanakah kita dapat menghindari kesalahan yang sama seperti yang terjadi di sini? Namun, bagaimanakah kita juga menghindari praduga, melakukan sesuatu yang bodoh tetapi percaya bahwa kita melakukan kehendak Allah dan oleh karena itu, tidak mungkin gagal?
Komentar
Posting Komentar