DIA PEMILIK SURGA DAN BUMI
Bacaan Persembahan
Sabat, 30 November 2024
Judul: DIA PEMILIK SURGA DAN BUMI
Amsal 10:22 (TB2)
"Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, jerih payah tidak akan menambahinya."
Kita menemukan penyebutan persepuluhan pertama kali dalam kitab Kejadian, dalam Perjanjian Lama. Pada awal pasal 14, ada gambaran tentang pertemuan yang menarik antara Abram, bapa bangsa Ibrani dengan seorang raja bernama Melkisedek, yang adalah “imam Allah Yang Mahatinggi".
Abram baru saja merebut barang-barangnya dari musuh-musuhnya. Imam ini memberinya berkat khusus dan sebagaimana dicatat dalam Kejadian 14:20 (TB2), "Abram pun memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya."
Di sini kita melihat seorang bapa yang bersyukur mempersembahkan kepada Tuhan, melalui Melkisedek, sepersepuluh dari apa yang telah diperolehnya.
Namun sebelum mengembalikan persepuluhan, Abram menerima tiga instruksi berharga dari Melkisedek.
1. Berkat datang sebelum kesetiaan.
Teks Alkitab mengatakan bahwa Melkisedek berkata, "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi," (Kejadian 14:19).
Teologi Advent percaya bahwa pertama-tama Tuhan memberkati, kemudian, sebagai tanggapan atas berkat Tuhan, kita setia. Bukan sebaliknya, seperti yang ingin diajarkan oleh para penganjur teori kemakmuran, dengan dalih menentukan berkat melalui "berpikir positif" sebagai cara tawar-menawar dengan Tuhan.
2. Tuhan memiliki segalanya.
Dia adalah "Pemilik langit dan bumi” (Kejadian 14: 19).
Melkisedek mengklaim bahwa Abram akan membawa persepuluhan kepada Dia yang telah memiliki segala sesuatu yang ada di tangan Abraham. Tidak seorang pun dapat berpikir bahwa dia memiliki sesuatu, meskipun dia telah membangunnya, karena kita adalah makhluk yang lahir dan ada di bumi ini berkat daya cipta Tuhan.
3. Allah telah melepaskan kita dari tangan musuh kita (Kejadian 14: 20).
Melkisedek mengingatkan Abram bahwa dia bukanlah seorang pejuang, dia juga tidak memimpin pasukan. Kemenangan atas empat kerajaan hanya dimungkinkan karena Tuhan terlibat dalam pertempuran itu. Saat kita menyembah Tuhan pada hari Sabat dan saat kita mengembalikan persepuluhan dan persembahan, maka kita menegaskan bahwa Tuhan telah memberi kita kemenangan sepanjang pekan dan bulan.
Panggilan:
Selama berabad-abad, pemeliharaan hari Sabat dan pengembalian persepuluhan dan persembahan menjadi tanda komitmen bagi semua orang yang berseru kepada Allah surgawi. Kita semua dipanggil untuk berbagi karunia Allah. Dia yang sangat murah hati ingin agar kita juga murah hati. Dia yang mencurahkan berkat-Nya kepada kita ingin agar kita juga mencurahkan berkat-berkat kita kepada orang lain.
Komentar
Posting Komentar