PENDALAMAN

Sekolah Sabat

Jumat, 25 Oktober 2024


PENDALAMAN


Baca Ellen G. White, "Nikodemus," hlm. 168-178, dalam Alfa dan Omega, jld.5.

 


Nikodemus "menyelidiki Kitab Suci dengan cara yang baru, bukannya untuk perbincangan sesuatu teori baru, melainkan supaya mendapat hidup bagi jiwa. la mulai melihat Kerajaan surga ketika ia menyerahkan dirinya kepada pimpinan Roh Kudus.

 "Oleh iman kita menerima Rahmat Allah; tetapi iman bukanlah Juruselamat kita. Iman itu tidak mendapatkan apa-apa. Iman adalah tangan yang berpegang kepada Kristus serta memiliki jasa-jasa-Nya yakni penawar untuk dosa. Pertobatan datang dari Kristus sama seperti keampunan datang dari pada-Nya.

 "Kalau begitu, bagaimanakah caranya kita diselamatkan? 'Sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun,' demikianlah Anak Manusia itu telah ditinggikan, serta setiap orang yang telah diperdaya serta digigit oleh ular itu, boleh melihat dan hidup. 'Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia' Yohanes 1: 29. Cahaya yang bersinar dari salib itu menyatakan kasih Allah. Kasih-Nya itu menarik kita kepada-Nya. Kalau kita tidak melawan penarikan ini, kita akan dituntun ke kaki salib dalam pertobatan dari segala dosa yang telah menyalibkan Juruselamat. Lalu oleh iman Roh Allah menghasilkan suatu kehidupan yang baru di dalam jiwa. Segenap pikiran dan keinginan akan ditaklukkan kepada kehendak Kristus. Hati, pikiran, dijadikan kembali menurut peta Dia yang bekerja di dalam kita untuk menaklukkan segala sesuatu kepada-Nya sendiri. Kemudian Taurat Allah pun dituliskan di dalam pikiran dan hati, dan dapatlah kita berkata dengan Kristus, 'Aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku.' Mzm. 40: 8"-Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 5, hlm. 176.

Pertanyaan-Pertanyaan untuk Diskusi:

1. Yohanes Pembaptis datang untuk mempersiapkan jalan bagi Yesus. Menurut saudara, seberapa sukseskah pelayanannya, setidaknya dari sudut pandang manusia? Selain itu, ketika saudara memikirkan jawaban saudara, ajukan juga pertanyaan penting ini: Bagaimanakah saudara mendefinisikan "sukses" dalam hal-hal rohani?

2. Di kemudian hari, Yohanes Pembaptis mengungkapkan beberapa keraguan yang tulus (Mat. 11: 2, 3; Luk. 7: 19). Apakah yang menyebabkan pertanyaan-pertanyaannya, dan apakah yang dapat kita pelajari dari pertanyaan-pertanyaan itu tentang bagaimanakah menjadi teguh dalam iman kita?

3. Di dalam kelas, diskusikanlah bagaimanakah seseorang seperti Nikodemus, seorang pemimpin dalam gereja yang benar, seseorang yang tentunya memiliki banyak pengetahuan, masih bisa begitu bodoh secara rohani tentang apa yang sebenarnya penting. Pelajaran apakah yang dapat kita ambil dari situasinya?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENJADIKAN ALLAH YANG PERTAMA

MENJADIKAN ALLAH YANG PERTAMA

MENJADIKAN ALLAH YANG PERTAMA