DEEP AND WIDE

Mision Anak 

Sabat, 2 November 2024 

Divisi Amerika Utara 


Judul: "DEEP AND WIDE" 

Oleh: Faith di Savoonga, Alaska, USA 


Faith baru berusia 3 tahun, tetapi dia tahu apa yang dia sukai lebih dari apa pun di seluruh dunia. Dia suka pergi ke "Deep and Wide." Ketika dia berjalan dengan ibu, mereka terkadang melewati "Deep and Wide" di jalan di desa mereka, Savoonga di Alaska.

 


"Lihatlah," kata ibu. "Kita sedang melewati 'Deep and Wide'!" 

 

Faith akan menjadi sangat bersemangat dan mulai bernyanyi, "Deep and wide, deep and wide!" Saat ia bernyanyi, ia menurunkan tangannya untuk menunjukkan betapa dalamnya lautan itu. Kemudian merentangkan tangannya untuk menunjukkan betapa luasnya dan lebarnya lautan itu. la menyukai lagu "Deep and Wide." 

 

Pada Jumat malam, Faith tidak sabar untuk pergi tidur agar ia dapat bangun pada pagi hari dan menyanyikan lagu "Deep and Wide!" 

la tahu sudah waktunya tidur ketika ibu berkata, "Siang hari untuk bangun, malam hari untuk tidur." 

 

Kemudian kakek akan mengucapkan, "Selamat malam, sampai jumpa besok pagi," katanya. 

"Nanti aku akan membuatkan kalian pancake." 

Faith pasti langsung tersenyum senang. Pancake buatan kakek adalah sarapan favoritnya.

 

Dia akan berbaring di tempat tidur pada jam 10 malam. Agak sulit untuk tidur karena kakak perempuannya masih bangun dan baru akan tidur tengah malam. Banyak orang tidur pada saat larut malam di Savoonga dan mereka juga bangun lebih pagi.

 

Biasanya, Faith bangun jam 9 pagi pada hari Sabat dan dia akan berlari ke dapur untuk melihat apakah kakek sedang membuat pancake. Kakek selalu membuatnya! Faith akan meletakkan piring-piring di atas meja untuk sarapan.

Kakek akan berkata, "Siapkan juga sirup dan mentega untuk sarapan." 

 

Kemudian ia akan duduk bersama kakek dan nenek untuk berdoa. Pertama, mereka semua akan berdoa dengan suara nyaring bersama-sama, dengan mengatakan, "Tuhan itu baik, Tuhan itu besar." 

Kemudian kakek akan berdoa untuk makanan. "Semoga kita semua diberikan kesehatan, kekuatan dan kerendahan hati," katanya.

 

Faith senang sekali saat pertama kali menyantap pancake. Rasanya sangat enak! Kakek membuat pancake dengan penuh kasih dan rasanya sungguh menakjubkan.

 

Faith harus sudah berada di "Deep and Wide" pada jam 2 siang. Saat itulah acara dimulai. Dimulai pada sore hari karena banyak anak-anak dan orang tua yang tidur larut malam dan bangun pagi-pagi sekali.

 

Menjelang jam 2 siang, Faith akan naik ke kendaraan roda empat milik ibu. Semua orang berjalan kaki atau mengendarai kendaraan roda empat di desa itu. Pada hari Sabat, Faith dan ibu pergi ke "Deep and Wide." 

 

Ketika mereka tiba, Faith disambut oleh seorang wanita ramah yang bukan penduduk asli Alaska seperti dia dan keluarganya. Faith dan semua orang memanggil wanita itu dengan nama depannya, Elouise. Wanita itu telah pindah ke desa itu dari Carolina Utara yang jauh untuk mengajar di "Deep and Wide" setiap hari Sabat.

 

"Deep and Wide" dimulai dengan bernyanyi. Elouise akan memimpin, Faith dan anak-anak lain menyanyikan lagu-lagu tentang Yesus. Tetapi Faith selalu menunggu satu lagu tertentu. Kemudian saat itu pun tiba. Elouise akan berkata, "Selanjutnya, kita akan menyanyikan lagu 'Deep and Wide'." 

 

Faith akan bertepuk tangan dengan sukacita! Kemudian dia akan bernyanyi dengan sepenuh hati. Dia akan menurunkan tangannya untuk menunjukkan betapa dalamnya itu. Dia akan merentangkan tangannya untuk menunjukkan betapa lebarnya itu. Dia menyukai lagu "Deep and Wide." 

 

Setelah itu, Elouise akan berdoa dan menceritakan sebuah cerita Alkitab kepada anak-anak. Setelah cerita, anak-anak akan membuat kerajinan tangan yang menarik dan Elouise akan membawa makanan ringan berupa apel atau jeruk. Elouise sangat menyukai apel dan jeruk. Buah-buahan itu merupakan suguhan istimewa karena buah tersebut tidak tumbuh di sekitar desa dan harus didatangkan dari tempat yang jauh.

 

Setelah sekitar satu jam, "Deep and Wide" selesai dan tiba saatnya Faith pulang.

 

"Apakah kamu suka Sekolah Sabat?" Ibu selalu bertanya sambil menggandeng tangan Faith. Faith selalu menganggukkan kepalanya dengan gembira. "Aku suka 'Deep and Wide'!" katanya.

 

Sekarang, Faith sudah berusia 16 tahun dan ia tidak pernah kehilangan kecintaannya pada Sekolah Sabat. Di Sekolah Sabatlah ia belajar lagu favoritnya, "Deep and Wide." 

Di Sekolah Sabat ia belajar tentang Sahabatnya, yaitu Yesus. Belum lama ini, ia memberikan hatinya kepada Yesus dan dibaptis di "Deep and Wide", Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Savoonga.

 

Terima kasih atas Persembahan Sabat Ketiga Belas Anda pada triwulan ini yang akan membantu membagikan kasih Allah "Deep and Wide" di Alaska. 

Sebagian dari persembahan ini akan disalurkan untuk sebuah proyek di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Bethel, Alaska. 


Fakta Singkat 


Ketahuilah bahwa gereja Advent di mana Faith belajar tentang Yesus telah ditutup beberapa kali sejak dibangun pada tahun 1972. Pada tahun 2010, gereja ini dibuka kembali ketika dua pensiunan perawat dari North Carolina, yakni Bill dan Elouise Hawkes, tiba sebagai pekerja Alkitab dengan program penjangkauan Arctic Mission Adventure dari Alaska Conference kepada penduduk asli Alaska. Bill meninggal pada tahun 2016 dan Elouise tetap tinggal. Tak lama sebelum seorang editor Misi Advent mengunjungi desa tersebut pada musim panas 2023, Elouise harus pindah ke tempat lain karena kondisi kesehatannya tetapi kemudian dia memutuskan untuk kembali melayani part time di Savoonga pada pertengahan tahun. 


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENJADIKAN ALLAH YANG PERTAMA

Gambar
 Renungan Pagi Anak Selasa, 3 September 2024 MENJADIKAN ALLAH YANG PERTAMA Ayat Hafalan: Matius 23:23 "Persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar harus dilakukan."   Allah sendiri yang menetapkan prinsip tentang hal mendukung pekerjaan-Nya melalui pemberian sepersepuluh dari pendapatan umat-umat-Nya. Dan ayat kita pagi ini menunjukkan bahwa Yesus tidak bermaksud mengubah rencana-Nya itu. Berkat Allah atas pemberian perpuluhan selalu ada dan sekarang pun masih demikian.  Suatu kali ada seorang anak laki-laki yang bernama Samuel. Pada waktu dia berusia 16 tahun dia pergi mencari pekerjaan di kota New York. Di perjalanan dia berjumpa dengan seorang kapten perahu kanal yang merupakan sahabat keluarganya. "Yakinlah kamu sudah memulainya dengan benar, nak," kata dia, ”dan kamu akan baik-baik saja. Ijinkan aku berdoa bersamamu dan kemudian memberimu sedikit saran."  Setelah berdoa, laki-laki tua ini bertanya pada Sam pekerjaan apa yang akan dia cari. ...
Read more »

MENJADIKAN ALLAH YANG PERTAMA

Renungan Pagi Anak Senin, 2 September 2024 MENJADIKAN ALLAH YANG PERTAMA Ayat Hafalan: Matius 22:37 "Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dan dengan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu."   Betapa baik dan betapa adilnya Bapa kita di surga! Dia tidak pernah meminta kita melakukan sesuatu yang tidak mungkin kita lakukan. Dia mengharapkan kita melayani Dia dengan segenap hati dan jiwa dan akal budi. Pada saat berusia 2 tahun, dengan segenap hati; pada usia 10 tahun, dengan segenap hati; pada usia 20 tahun, dengan segenap hati. Saya suka melayani Tuhan seperti itu. Tidakkah kalian Juga demikian? Pada suatu hari di Burma, saya memasuki rumah seorang guru selama beberapa menit. Saat itu jam makan malam, saya menemukan Thara Myat Po bersama anak laki-lakinya yang berusia 3 tahun, Solomon sedang duduk di dekat meja makan. Solomon kecil memandang wajah ayahnya dan berkata, "Aku mencintaimu, Ayah" Ayahnya tersenyum dan berkata,"Seberapa besar ...
Read more »

MENJADIKAN ALLAH YANG PERTAMA

Gambar
Renungan Pagi Anak Selasa, 23 Juli 2024 MENJADIKAN ALLAH YANG PERTAMA Ayat Hafalan : Daniel 3:17 (TB) "Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka la akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja."   Jika Tuhan mau melakukan, Dia dapat membuat orang, rumah, desa, gereja, buku dan bahkan kapal tidak dapat terbakar. Di sini ada cerita dari kepuluan Salomon selama Perang Dunia Il, tentang sebuah kapal yang tidak dapat dibakar. Misionaris dan Australia di kepulauan Solomon telah diperintahkan kembali ke negaranya, dan Pemerintah Inggris mengambil alih tiga kapal misionaris kita, yaitu Dadavata, Portal dan GF Jones.  Jepang telah semakin dekat, mereka hendak menggunakan kepulauan itu sebagai batu loncatan menyerang Australia. Petugas Inggris yang bertanggung jawab telah berhasil memutuskan pasukan pengintai, tapi mereka tahu harinya akan tiba mereka harus mundur sebelum kapal perang besar tiba.  Satu hari seor...
Read more »