SABAT KE-13: KERTAS PERMOHONAN DOA
Mision Anak
Sabat, 28 September 2024
Divisi Inter-Amerika
Judul: "SABAT KE-13: KERTAS PERMOHONAN DOA"
Oleh: Murid-Murid Kelas 3 SD Advent Ebenezer di Dominika
Jerry tidak mengucapkan sepatah kata pun sejak ia tiba di sekolah pada hari pertama. Mengenakan pakaian berwarna putih, merah muda, hitam dan abu-abu yang meriah, ia duduk diam di atas kursi di ruang kelas tiga di sebuah sekolah Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Dominika.
Jerry biasanya hanya beranjak dari meja ketika ada yang berdoa. Ketika gurunya berdoa, gurunya akan memegangnya selama satu atau dua menit. Ketika anak laki-laki kelas tiga berdoa, dia memegangnya. Ketika anak perempuan kelas tiga berdoa, dia juga memegangnya. Ketika ada tamu yang datang ke kelas dan berdoa, dia akan memegangnya.
Anda mungkin sudah bisa menebak bahwa Jerry bukanlah anak laki-laki biasa. Jerry adalah sebuah kotak kue persegi yang dibungkus dengan kertas kado berwarna-warni. Meskipun dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata, dia dipenuhi dengan banyak kata-kata penting yang ditulis di selembar kertas. Setiap kertas itu berisi permintaan doa yang tidak terucapkan.
Semuanya berawal pada hari pertama masuk kelas. Seorang guru membawa kotak yang terbungkus, ke sekolah dan menunjukkannya kepada anak-anak.
"Ini adalah sebuah kapsul waktu," katanya.
Kemudian ia membagikan secarik kertas berwarna kuning dan hijau.
"Di kertas ini, tuliskan nama kalian dan apa yang ingin kalian doakan untuk tahun ajaran ini," katanya.
Setelah anak-anak selesai menulis, kertas-kertas itu dimasukkan ke dalam kotak dan kotak itu disegel. Guru tersebut mengatakan bahwa mereka akan membuka kotak tersebut pada akhir tahun ajaran untuk melihat bagaimana Tuhan menjawab doa-doa mereka.
Kemudian Zyane yang berusia 9 tahun mengangkat tangannya, ingin bertanya.
"Bisakah kita memberi nama untuk kapsul waktu ini?" tanyanya.
Ketika sang guru menganggukkan kepalanya, ia berseru, "Kapsul waktu, Jerry!"
Semua anak bertepuk tangan dan bersorak. Zyane adalah orang pertama yang membawa Jerry dan berdoa di depan kotak itu.
"Ya Tuhan, terima kasih untuk Jerry," katanya.
Setelah beberapa pekan dan bulan berlalu, anak-anak lain juga bergantian memegang Jerry dan berdoa.
"Tolonglah kami untuk mencapai cita-cita kami," salah satu anak berdoa.
"Wujudkanlah keinginan kami," doa yang lain.
Ketika para tamu seperti kepala sekolah, pendeta dan pemimpin gereja mengunjungi kelas, anak-anak meminta mereka untuk memegang kotak itu dan berdoa. Anak-anak bertanya-tanya apakah Tuhan akan menjawab doa-doa mereka? Mereka tidak perlu menunggu hingga akhir tahun ajaran untuk mengetahuinya.
Pada pertengahan tahun ajaran, Sarah yang berusia 8 tahun melambaikan tangannya ke udara.
"Guru! Guru! Ada yang ingin saya sampaikan," katanya.
"Apa itu?" tanya guru.
Sarah mengatakan bahwa Tuhan telah menjawab permintaan doa yang telah ia tuliskan di selembar kertas di dalam kotak Jerry.
"Saya ingin berterima kasih kepada Tuhan karena saya menulis di kertas saya bahwa saya ingin bisa membaca dan kemampuan membaca saya telah meningkat," katanya.
"Saya sekarang membaca dengan lebih baik."
Kemudian sejumlah tangan kecil terangkat di dalam kelas. Lebih banyak lagi anak-anak yang menceritakan tentang bagaimana Tuhan menjawab doa-doa mereka.
Amber yang berusia 8 tahun mengatakan bahwa ia telah berdoa untuk mendapatkan nilai A dan ia berhasil mendapatkan nilai A.
"Saya akan terus berdoa," katanya.
Kahmar yang berusia 8 tahun mengatakan bahwa dia telah berdoa untuk bertemu ayahnya. la tidak pernah bertemu ayahnya sejak ia berusia 3 tahun karena ia tinggal di pulau lain. Namun kemudian sang ayah mengejutkannya dengan muncul pada akhir pekan baru-baru ini.
"Saya sangat terkejut," kata Kahmar.
"Saya bahkan menangis."
Keduanya pergi memancing bersama. Mereka mengunjungi pantai dan bermain kayak. Saat mendaki, Kahmar melihat sesuatu yang berwarna cokelat, seperti tongkat, di jalan setapak. Ketika ia berlari untuk melihatnya, ia melihat bahwa itu adalah ekor dari seekor iguana! Akhir pekan yang indah bersama ayah.
Ketika puji-pujian dari anak-anak berakhir, Ibu Guru menundukkan kepalanya dan berdoa mengucap syukur.
"Seperti yang Yesus katakan, 'Bagi orang yang percaya tidak ada yang mustahil'," katanya.
la membacakan Injil Markus 9:23 {Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Segala sesuatu mungkin bagi orang yang percaya!" (TB2)}
Jerry hanyalah sebuah kotak. Dia tidak bisa berbicara. Tetapi Tuhan mendengar permintaan doa yang terselip di dalam kotak itu. Siswa kelas tiga dengan penuh semangat menantikan akhir tahun ajaran untuk mengetahui permintaan doa lain yang akan dijawab oleh Tuhan.
Sebagian dari Persembahan Sabat Ketiga Belas triwulan ini akan membantu Sekolah Dasar Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Ebenezer, di mana anak-anak berdoa untuk mendapatkan gedung yang baru dan lebih besar. Sekolah yang lebih besar akan memungkinkan lebih banyak anak untuk belajar tentang Tuhan yang menjawab doa.
Persembahan Sabat Ketiga Belas juga akan membantu membuka dua pusat pengaruh bagi anak-anak yang berisiko di Kolombia, sebuah pusat pengaruh bagi anak-anak yang berisiko di Kosta Rika dan dua pusat pengaruh untuk menjangkau masyarakat kelas atas di Meksiko.
Terima kasih atas persembahan Anda yang telah dipersiapkan sejak awal triwulan dan diberikan dengan penuh kemurahan hati pada hari ini.
Fakta Singkat
Ketahuilah bahwa kata "Ebenezer" terdiri dari dua kata dalam bahasa Ibrani: "eben," yang berarti "batu," dan "ezer," yang berarti "pertolongan."
Ebenezer Nama sekolah mengingatkan semua orang bahwa Tuhan adalah Batu Pertolongan mereka.
Komentar
Posting Komentar