PENGANTARA AGUNG
Renungan Panguatan Karakter
Jumat, 27 September 2024
PENGANTARA AGUNG
"Maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api." ~Wahyu 3: 18.
Kiranya pertanyaan yang serius ini diperhatikan oleh setiap orang yang menjadi anggota gereja kita, bagaimana saya berdiri di hadapan Allah sebagai seorang yang mengaku pengikut Kristus? Apakah terang saya bersinar kepada dunia dalam pancaran yang terang benderang dan stabil? Sudahkah kita sebagai umat yang telah mengambil sumpah pengabdian kepada Tuhan, mempertahankan persekutuan kita dengan Sumber segala terang? Bukankah gejala kemerosotan dan kebusukan yang memprihatinkan sangat terlihat di antara gereja-gereja Kristen saat ini? Kematian rohani telah menimpa banyak orang yang mana seharusnya menjadi teladan semangat, kemurnian, dan pengabdian. Perbuatan mereka berbicara lebih nyaring daripada pengakuan mereka, dan menjadi saksi terhadap kenyataan bahwa suatu kekuatan telah memutus tali yang mengikat mereka kepada Batu Karang abadi, dan mereka terhanyut tanpa kompas ataupun peta.
Saksi yang Setia itu ingin memulihkan keadaan berbahaya di mana orang-orang yang mengaku mengenal-Nya, Dia berkata: "Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat." Kristus akan berhenti menyebut nama orang-orang yang gagal berpaling kepada-Nya dan melakukan kembali pekerjaan mula-mula mereka, Dia tidak akan lagi menjadi perantara bagi mereka di hadapan Bapa. Namun tentang mereka yang ditegur-Nya bukanlah tanpa harapan; itu bukanlah di luar kekuatan Sang Pengantara agung. Dia berkata: "Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat." Meskipun orang-orang yang mengaku pengikut Kristus berada dalam kondisi yang memprihatinkan, mereka belum berada dalam keputusasaan seperti gadis-gadis bodoh yang padam pelitanya, yang tidak ada waktu untuk mengisi bejana mereka dengan minyak. Ketika mempelai laki-laki datang, mereka yang telah siap, masuk bersamanya ke pesta pernikahan; tetapi ketika gadis-gadis bodoh itu datang, pintunya sudah tertutup, dan mereka terlambat untuk mendapatkan jalan masuk. Tetapi nasihat dari Saksi Yang Setia bukanlah untuk menunjukkan kasus mereka yang suam-suam kuku sebagai tanpa harapan. Masih ada kesempatan untuk memperbaiki keadaan mereka, dan pekabaran Laodikia penuh dengan dorongan; karena gereja yang murtad masih dapat membeli emas iman dan kasih, masih dapat memiliki jubah putih kebenaran Kristus. ~Review and Herald, 28 Agustus 1894.
Refleksi: Apakah saya mengetahui kondisi rohani jiwa saya yang sebenarnya?
Komentar
Posting Komentar