SUMBER DAN PENYEMPURNA IMAN
Renungan Penguatan Karakter
Senin, 26 Agus 2024
SUMBER DAN PENYEMPURNA IMAN
"Maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan." ~Wahyu 3: 18.
Yesus menunjukkan kuasa pengajaran palsu yang membinasakan penghargaan dan kerinduan seseorang terhadap kebenaran. "Tiada seorang pun" kata-Nya, "yang telah minum anggur tua ingin minum anggur yang baru, sebab ia akan berkata: Anggur yang tua itu baik." Segala kebenaran yang telah diberikan kepada dunia melalui para nabi dan bapa bersinar dalam suatu keindahan yang baru dalam perkataan Kristus. Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang Farisi tidak merindukan anggur yang baru itu. Sehingga walaupun kosong dari tradisi lama, adat istiadat, serta kebiasaan, dalam hati mereka tidak terdapat suatu tempat apa pun bagi pengajaran Kristus.
Agama legalisme tidak pernah akan membawa jiwa kepada Kristus, karena tidak mempunyai kasih dan tidak mempunyai Kristus. Berpuasa atau berdoa yang didorong oleh roh mementingkan diri sendiri menjadi suatu kebencian pada pemandangan Allah. Perkumpulan perbaktian yang tekun, ucapan-ucapan agama bersama, kerendahan hati secara lahir, korban yang mengesankan, itu semua menyatakan bahwa orang yang berbuat perkara-perkara itu menganggap dirinya sebagai seorang yang suci dan berhak masuk dalam kerajaan surga, tetapi semuanya itu adalah suatu penipuan belaka. Perbuatan kita sendiri tidak dapat membeli keselamatan dalam bentuk apa pun.
Sebagaimana pada zaman Kristus, begitu pula pada zaman ini, orang-orang Farisi tidak mengetahui kekurangan kerohanian mereka. Kepada mereka itu datanglah pekabaran ini, "Karena engkau berkata. Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang, maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat" (Wahyu 3: 17, 18). Iman dan kasih adalah emas yang telah diuji di dalam api. Tetapi bagi kebanyakan orang, emas itu telah pudar dan harta yang mewah itu telah hilang. Kebenaran Kristus bagi mereka itu bagaikan suatu jubah yang tidak dapat dipakai, suatu sumber air yang tidak dapat dijamah.
Seorang harus mengosongkan dirinya sebelum ia dapat menjadi seorang pengikut Kristus dalam arti yang sepenuhnya. Apabila diri itu disingkirkan, maka Tuhan dapat menjadikan seseorang suatu ciptaan yang baru. Kasih Kristus akan memberikan pada orang percaya itu suatu kehidupan yang baru. Di dalam diri orang yang memandang kepada Sumber dan Penyempurnaan dari iman kita, tabiat Kristus akan nyata. ~Alfa dan Omega, jld. 5, hlm. 295-297.
Renungkan Lebih Dalam: Sudahkah saya menyerahkan diri saya kepada Kristus agar saya dapat diperbarui?
Komentar
Posting Komentar