SATU-SATUNYA PEMBIMBING SEJATI
Renungan Pagi Anak
28 Agustus 2024
SATU-SATUNYA PEMBIMBING SEJATI
Bilangan 22:12 (TB) Lalu berfirmanlah Allah kepada Bileam: "Janganlah engkau pergi bersama-sama dengan mereka, janganlah engkau mengutuk bangsa itu, sebab mereka telah diberkati."
Bangsa Moab adalah bangsa yang direndahkan, penyembah berhala, namun mereka menunjukkan ketulusan dan kesungguhan dalam upaya mereka untuk mengamankan kekuatan ilahi melawan israel. Menurut terang yang telah mereka terima, kesalahan mereka tidaklah sebegitu besar di mata Surga seperti kesalahan Bileam.
Karena dia mengaku sebagai nabi Allah, semua yang dia katakan seharusnya berasal dari Tuhan, Yehova. Oleh karena itu dia tidak dapat berbicara sesuka hatinya, tetapi harus menyampaikan pesan yang diberikan Tuhan kepadanya.Tuhan melihat dalam diri nabi yang angkuh ini, seorang pria yang hatinya tercemar oleh tipu daya dan kemunafikan, dan memperlakukan dia sesuai dengan caranya sendiri yang sesat dan keras kepala.
Contoh ini dicatat untuk kepentingan setiap generasi berikutnya. Adalah berbahaya untuk mempermainkan Tuhan, untuk mengikuti kemauan yang keras kepala dan tegar tengkuk. Ada ribuan orang pada hari ini yang mengikuti haluan yang serupa dengan Bileam.
Mereka mengikuti jalan mereka sendiri, dan mengikuti keputusan hati mereka sendiri, dengan berpura-pura dibimbing dan dikendalikan oleh Roh Allah. Dan doa orang-orang yang sengaja tertipu ini dijawab sesuai dengan roh yang mendorong mereka. Untuk tujuan yang bijaksana, Tuhan sering mengizinkan mereka mengambil jalan mereka sendiri. Mereka berjalan dalam kabut tebal-awan gelap yang diembuskan setan ke dalam jiwa.
Bahaya menimpa jalan setiap orang yang, meninggalkan Satu-satunya Pembimbing sejati, mencoba dengan cahaya kebijaksanaannya sendiri untuk menemukan jalan aman melewati berbagai kesulitan dan bahaya dunia ini. Orang yang demikian menempatkan dirinya dalam situasi yang jauh lebih berbahaya daripada seorang pengelana yang mendaki permukaan tebing yang licin, di mana, jika dia kehilangan keseimbangan sesaat saja, dia akan terjatuh dan hancur berkeping-keping.
Daud menggambarkan bahaya dari mereka yang tidak berjalan dengan Tuhan, yang untuk sementara tampak makmur dalam cara yang jahat: "Sesungguhnya di tempat-tempat licin Kau taruh mereka, Kau jatuhkan mereka sehingga hancur. Betapa binasa mereka dalam sekejap mata, lenyap, habis oleh karena kedahsyatan"-Signs of the Times, 25 November 1880.
Renungkan Lebih Dalam: Apakah saya masih mendengar suara Tuhan? Apakah Dia membimbing hidup saya? Bagaimanakah saya bisa yakin bahwa saya mengikuti satu-satunya Pembimbing sejati surga?
Komentar
Posting Komentar