PENDALAMAN
Sekolah Sabat
Jumat, 30 Agustus 2024
PENDALAMAN
Baca Ellen G. White, "Suatu Bangsa yang Malang," "Bait Suci Dibersihkan Lagi," dan "Pertentangan,” dalam Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 202–237.
"Tindakan Kristus dalam mengutuki pohon yang telah diciptakan dengan kuasa-Nya sendiri itu berdiri sebagai amaran kepada semua jemaat dan kepada semua orang Kristen. Tidak seorang pun dapat hidup sesuai dengan hukum Allah tanpa melayani orang lain. Tetapi banyak orang tidak hidup sesuai dengan kehidupan Kristus yang berkemurahan serta tidak mementingkan diri. Ada orang yang menganggap diri mereka orang Kristen yang istimewa, tidak mengerti apa yang termasuk dalam pelayanan bagi Allah. Mereka merencanakan dan belajar untuk menyenangkan diri sendiri saja. Mereka bertindak hanya untuk kepentingan diri sendiri. Waktu berharga bagi mereka hanya kalau mereka dapat mengumpulkan bagi diri sendiri. Dalam segala persoalan kehidupan inilah yang menjadi tujuan mereka. Bukannya untuk orang lain melainkan mereka bekerja untuk diri sendiri saja. Allah menciptakan mereka supaya hidup dalam dunia di tempat mana pelayanan yang tidak mementingkan diri harus dilakukan. Ia merencanakan mereka untuk menolong sesama manusia dalam segala cara yang mungkin dilakukan. Tetapi perasaan diri sendiri terlalu besar, sehingga mereka tidak dapat melihat sesuatu yang lain. Mereka tidak mengadakan hubungan dengan kemanusiaan. Mereka yang hidup untuk diri sendiri adalah seperti pohon ara itu, yang mengadakan setiap kepura-puraan tetapi tidak berbuah. Mereka mengadakan perbaktian sekadar rupa, tetapi tanpa pertobatan atau iman. Mereka mengaku menghormati hukum Allah, tetapi penurutan kurang. Mereka berkata-kata, tetapi tidak berbuat. Dalam hukuman yang diucapkan terhadap pohon ara, Kristus menunjukkan betapa jijik pada pemandangan mata-Nya kepura-puraan yang sia-sia itu. Ia menyatakan bahwa orang yang berbuat dosa terang-terangan tidak lebih besar kesalahannya kalau dibandingkan dengan seorang yang mengaku menyembah Allah, tetapi tidak mengeluarkan buah bagi kemuliaan-Nya"—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 206.
Pertanyaan-Pertanyaan untuk Diskusi:
1. Renungkan makna pembersihan Bait Suci oleh Kristus. Apakah boleh menerapkan prinsip tersebut kepada gereja kita saat ini? Bagaimanakah seharusnya melakukan pembersihan seperti itu?
2. Di sepanjang kitab-kitab Injil, berulang kali, Yesus merujuk pada Kitab Suci dan bagaimanakah hal itu harus digenapi. Apakah yang hal ini ajarkan kepada kita mengenai betapa pentingnya kitab-kitab suci tersebut dalam kehidupan beriman? Mengapakah kita harus dengan tegas menolak segala upaya yang meremehkan otoritas Kitab Suci, khususnya gagasan bahwa Kitab Suci hanyalah gagasan manusia tentang Allah, siapa Allah itu, dan bagaimanakah Dia bekerja?
3. Di manakah garis yang tepat antara gereja dan negara? Bagaimanakah ajaran Yesus dalam Markus 12: 13-17 memandu diskusi ini?
4. Carilah ayat yang berbicara tentang kebangkitan. Mengapakah doktrin ini begitu penting dalam iman kita, khususnya sehubungan dengan keadaan orang mati?
Komentar
Posting Komentar