MENJADIKAN ALLAH YANG PERTAMA
Renungan Pagi Anak
Selasa, 27 Agustus 2024
MENJADIKAN ALLAH YANG PERTAMA
Ayat Hafalan: Matius 16:24
"Setiap orang yang mau mengikut Aku, harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku."
https://youtube.com/watch?v=k8Gbq5nCaI8&feature=shared
Kita sering membicarakan hal-hal yang harus kita tinggalkan, dan hal-hal yang harus kita derita untuk menjadi seorang Kristen sejati, kita harus memikul "salib" Apakah kalian pernah memkirkan bahwa salibmu terlalu besar dan terlalu berat?
Margeret White Eggleston menceritakan cerita ini dalam bukunya Worship Hour. Pada saat perang dunia I ketika Turki ikut perang menjadi musuh Jerman.
Dengan pernyataan pecahnya perang Turki memutuskan bahwa mereka akan memusnahkan Kristen Armenia yang mereka benci. Orang-orang Kristen yang malang itu diusir dan rumah-rumah mereka dan didesak menuju padang gurun Arab dengan tujuan yang tidak menentu.
Banyak mati dalam perjalanan itu. Banyak pula yang menjadi budak orang Arab. Sebagian majikan Arab itu baik, tapi sebagian lagi sangat kejam. Di negara-negara sekitarnya Amerika mendirikan camp-camp penampungan, dan banyak pengungsi bisa menemukan Jalan kelepasan.
Pada suatu hari diantara pengungsi-pengungsi yang datang ada seorang gadis Armenia. Ketika ia berbaris untuk diperiksa dokter, orang bisa melihat bahwa dia dalam keadaan sangat kesakitan. "Bersandarlah padaku," kata seorang disebelahnya, "Aku kuat " "Aku tidak bisa bersandar," Jawab gadis itu "Apa kamu terluka?' "Aku memikul salib," gadis itu berkata. "Aku tahu sekarang bagaimana Yesus menderita."
Pada saat itu juga seorang perawat datang, dan menyadari bahwa gadis itu kelihatannya sangat sakit, perawat itu membungkuk untuk menolong gadis itu. "Tunggu," kata gadis itu, "Aku harus tunjukkan Ini padamu terlebih dulu: Kemudian dia membuka bagian bahu bajunya dan menunjukkan bentuk salib yang telah dipanaskan pada bahunya dengan batang-batang besi panas. Lukanya bengkak dan Infeksi.
"Hari demi hari mereka menambahkan pada salibku,” gadis ltu menerangkan. "Mereka menanyakan 'Muhamad atau Kristus?' dan ketika aku berkata 'Kristus,' mereka membawa besi panas ltu dan membakar tanda salib di bahuku lebih besar dan lebih besar.
Aku berpikir aku pasti akan mati untuk Kristus. Kemudian, secara ajaib aku bisa melarikan diri dan menemukan Jalanku ke sini.” Dengan kasih gadis itu dirawat di rumah sakit, Dia akan memikul salib sepanjang hidupnya. Sekarang, seberapa besar salibmu? Seberapa berat salilbmu?
Refleksi: Salib apa yang gadis Armenia itu pikul? Salib apa yang Anda pikul hari ini?
Komentar
Posting Komentar