BUKAN MONSTER
Berita Mision Anak
Sabat, 31 Agustus 2024
Divisi Inter-Amerika
Judul: "BUKAN MONSTER"
Oleh: Khyshawn di Dominika
Seorang guru berdiri di depan ruang kelas di sebuah sekolah negeri di Dominika. Deretan anak-anak kecil kelas satu (Sekolah Dasar) duduk di kursi mereka. Guru berbicara. Anak-anak mendengarkan. Kecuali salah seorang anak.
Tap... tap... tap.
Suara itu menyela guru yang sedang berbicara di kelas yang tadinya tenang.
Tap... tap... tap.
Guru berhenti dan mengerutkan kening. Dari mana suara itu berasal? la melihat ke sekeliling ruangan. Matanya tertuju pada Khyshawn yang berusia 6 tahun.
Tap... tap... tap.
Anak laki-laki itu memegang pensil di tangannya dan ia mengetuk-ngetukkannya perlahan ke meja kayunya.
Tap... tap... tap.
"Khyshawn," kata Guru. "Berhenti melakukan itu."
Khyshawn meletakkan pensilnya di atas meja. Guru pun melanjutkan mengajar. Anak-anak kembali mendengarkan. Beberapa menit berlalu. Tetapi kemudian,
Tap... tap... tap.
Sang guru tampak kesal. Beberapa anak bergumam. Khyshawn tidak menyadarinya. Dia terlalu sibuk.
Tap ... tap... tap.
"Khyshawn," kata ibu guru. "Sudah saya perintahkan untuk berhenti melakukan itu."
Semuanya hening selama beberapa menit. Kemudian lagi,
Tap... tap... tap.
Akhirnya ibu guru mengangkat teleponnya dan menelepon ibunya Khyshawn.
"Tolong jemput Khyshawn di sekolah," katanya.
Sang ibu tiba di sekolah beberapa saat kemudian. Ini bukan pertama kalinya guru menelepon.
Khyshawn adalah anak yang baik. Tetapi dia sulit fokus di sekolah. Dia mudah teralihkan perhatiannya dan tidak bisa diam. Dia menyibukkan diri dengan mengetuk-ngetuk pensilnya.
Mengetuk bukanlah satu-satunya cara Khyshawn mengganggu kelas. Terkadang, dia bosan duduk diam dan dia mulai berlari-lari di dalam kelas. Guru akan mengajaknya duduk dan dia menurut. Namun setelah beberapa menit, ia akan berdiri dan berlari lagi.
Akhirnya, guru menelepon ibu Khyshawn. "Dia mengganggu di kelas," katanya. "Datanglah, bawa dia pulang ke rumah."
Suatu hari, Khyshawn bertanya kepada ibu apakah dia adalah monster. Dia pernah mendengar ibu dari anak laki-laki lain menyebutnya monster di depan kepala sekolah. Sang ibu tampak sedih. la memeluk anak itu dengan penuh kasih sayang.
"Tidak, 'nak, kamu bukan monster," katanya. "Kamu hanya menderita ADHD."
Khyshawn bukanlah monster. Dia hanya menderita ADHD (gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif), yang membuat pikirannya lebih sulit untuk fokus dan tubuhnya tidak bisa diam. Hanya saja otaknya bekerja secara berbeda.
Ibu tidak yakin apa yang harus dilakukan. Kemudian salah satu temannya memberi tahu dia tentang sekolah Masehi Advent Hari Ketujuh.
"Pergilah ke kepala sekolah dan ceritakan situasi Anda," kata temannya.
Ibu pun pergi ke sana. Kepala sekolah mengatakan bahwa kelasnya sangat penuh dan dia tidak memiliki ruang untuk anak-anak lain. Tetapi ketika dia mendengar cerita Khyshawn, dia berkata, "Saya akan memberinya kesempatan."
Pada hari pertama Khyshawn di sekolah Advent, tidak ada seorang pun yang menelepon ibu untuk menjemputnya pulang. Ketika ibu tiba untuk menjemputnya sepulang sekolah, kepala sekolah berkata, "Dia anak normal."
Ibu sangat senang. Khyshawn juga senang. Pada hari pertama sekolahnya, ia telah mendapatkan teman baru.
Khyshawn sekarang berusia 7 tahun dan duduk di kelas dua. Dia tidak lagi mengetuk-ngetukkan pensilnya ke meja atau berlarian di dalam kelas. Gurunya memberinya begitu banyak hal untuk dilakukan sehingga dia tidak punya waktu untuk terganggu.
Dia menyukai sekolahnya. Dia suka berdoa dan belajar tentang Tuhan. Dia suka ketika gurunya mengatakan kepada anak-anak, "Tuhan mengasihi kamu. Tuhan mengasihi semua orang."
Di rumah, ia bertanya kepada ibu, "Apakah Allah benar-benar mengasihi saya?"
"Ya," kata ibu. "Allah mengasihi semua anak-anak-Nya."
la senang mengetahui bahwa ia dikasihi. Ibu mengasihinya. Guru-guru dan anak-anak lain mengasihinya. Yang terpenting, Allah mengasihinya.
Sebagian dari Persembahan Sabat Ketiga Belas triwulan ini akan membantu sekolah Khyshawn, yaitu Sekolah Dasar Masehi Advent Hari Ketujuh, untuk membangun gedung baru di ibu kota Dominika, Roseau. Sekolah itu penuh ketika ibu Khyshawn ingin mendaftarkannya dan sekolah itu masih penuh dan membutuhkan gedung yang lebih besar.
Terima kasih telah merencanakan persembahan dengan penuh kemurahan hati yang akan diserahkan pada hari Sabat, 28 September 2024 mendatang.
Komentar
Posting Komentar