SUMBER HIKMAT DAN PENGETAHUAN
Renungan Penguatan Karakter
Kamis, 01 Agustus 2024
SUMBER HIKMAT DAN PENGETAHUAN
"Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah,--yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--, maka hal itu akan diberikan kepadanya." ~Yakobus 1: 5.
Sementara pekerja mempelajari kehidupan Kristus, dan sifat misi-Nya direnung-renungkan, maka setiap penyelidikan baru akan mengungkapkan sesuatu yang lebih dalam dan menarik daripada yang pernah diungkapkan. Pokok pelajaran itu tidak pernah akan habis. Pelajaran tentang penjelmaan Kristus, pengorbanan mendamaikan dan pekerjaan pengantaraan-Nya, akan mengerahkan pikiran pelajar yang rajin selama waktu berlangsung; dan sambil memandang ke surga dengan tahun-tahunnya yang tak terhitung, ia akan berseru, "Agunglah rahasia ibadah kita!" (I Timotius 3: 16).
Kita berbicara tentang pekabaran malaikat pertama dan pekabaran malaikat kedua, dan kita merasa kita mempunyai suatu pengertian tentang pekabaran malaikat ketiga. Tetapi selama kita merasa puas dengan pengetahuan yang terbatas, kita akan dibatalkan untuk memperoleh pemandangan yang lebih jelas terhadap kebenaran. Barang siapa yang memegang teguh firman kehidupan itu harus mengambil waktu untuk mempelajari Alkitab dan menyelidiki hatinya sendiri. Dia melalaikan hal ini, ia tidak akan mengetahui bagaimana melayani jiwa-jiwa yang memerlukan pelayanan. Pelajar yang rajin dan rendah hati, mencari dengan berdoa sungguh-sungguh dan mempelajari kebenaran itu sebagaimana itu di dalam Yesus, sangat pasti akan mendapat pahala. Ia mencari pertolongan bukan dari pemikiran penulis manusia, melainkan dari Sumber hikmat dan pengetahuan; dan di bawah bimbingan malaikat yang kudus ia beroleh pengertian yang jelas tentang kebenaran.
Bukanlah karena keperkasaan dan kekuatan manusia maka kebenaran disampaikan kepada pikiran, "melainkan dengan Roh-Ku, firman Tuhan semesta alam" (Zakharia 4: 6). Bukannya dengan watak atau kepintaran berbicara orang yang mengkhotbahkan firman itu yang menjadikan pekerjaannya berhasil. Paulus dapat menanam dan Apolos yang menyiram, tetapi Allah yang memberi hasil. Keramahan pendeta dengan firman Allah dan ketaatannya kepada kehendak Ilahi, yang memberi sukses pada usaha-usahanya.
Hati yang menerima firman Allah tidak seperti kolam yang menguap, atau seperti tempayan pecah yang kehilangan isinya. Melainkan seperti sungai dari gunung yang mendapat air dari mata air yang tidak pernah kering, yang airnya sejuk dan berkilauan melompat dari batu ke batu, menyegarkan yang lelah, yang haus, yang berbeban berat. ~Pelayan Injil, hlm. 223, 224.
Renungkan Lebih Dalam: Ellen White menulis bahwa Yesus, Sumber kebijaksanaan dan pengetahuan, ingin memberikan pemahaman yang jelas tentang kebenaran kepada semua orang. Bagaimana kegagalan saya untuk minum dari Mata Air ini dapat memengaruhi kehidupan rohani saya?
Komentar
Posting Komentar